Emporio.my.id-
ANAK-ANAK sangat senang mendengarkan dongeng, terutama cerita-cerita yang menarik dan mengandung pesan moral di dalamnya. Membacakan dongeng sebelum tidur adalah salah satu kegiatan yang sering dinanti-nantikan anak-anak.
Dengan membacakan dongeng sebelum tidur, anak-anak bisa belajar banyak hal baru yang mungkin belum mereka pikirkan sebelumnya. Selain itu, kegiatan ini dapat mempererat hubungan antara orangtua dan anak, menciptakan momen kebersamaan yang berharga.
5 Dongeng Anak Sebelum Tidur
Berikut adalah 5 dongeng yang bisa Anda bacakan kepada anak sebelum tidur:
1. Timun Emas
Mbok Sirni hidup sendiri karena suaminya telah lama meninggal, dan ia tidak memiliki anak. Sehari-hari, ia bekerja sebagai petani sayuran di sekitar rumahnya dan menjual hasil panen ke pasar.
Setiap hari, Mbok Sirni berdoa kepada Tuhan agar diberikan seorang anak. Suatu ketika, di tengah doanya, muncul raksasa berwajah hijau bernama Buto Ijo.
“Aku bisa memberimu seorang anak, tetapi dengan satu syarat. Ketika anak itu berusia enam tahun, kau harus menyerahkannya kembali kepadaku,” ujar Buto Ijo.
Tanpa berpikir panjang, Mbok Sirni menyetujui syarat tersebut. Buto Ijo lalu memberikan bibit mentimun untuk ditanam. Ia menjelaskan salah satu timun yang tumbuh akan menjadi timun emas terbesar, yang berisi seorang bayi.
Dua minggu kemudian, benar saja, tumbuhlah sebuah timun emas besar. Ketika dibelah, timun itu berisi bayi perempuan yang kemudian diberi nama Timun Emas oleh Mbok Sirni.
Tahun demi tahun berlalu, Timun Emas tumbuh bersama Mbok Sirni. Namun, tiba waktunya bagi Buto Ijo untuk menagih janjinya. Mbok Sirni, yang sangat mencintai Timun Emas, memohon kepada Tuhan agar mereka tetap bersama. Seorang petapa kemudian datang dan memberikan bungkusan kecil berisi biji mentimun, jarum, garam, dan terasi untuk membantu Timun Emas melarikan diri.
Saat Buto Ijo mengejar, Timun Emas menaburkan isi bungkusan satu per satu. Biji mentimun tumbuh menjadi tanaman yang rimbun, jarum berubah menjadi hutan berduri, garam menciptakan lautan, dan terasi menjelma menjadi lumpur panas yang menelan Buto Ijo hingga ia tewas. Akhirnya, Timun Emas terbebas dan kembali hidup bahagia bersama Mbok Sirni.
2. Angsa dan Telur Emas
Suatu hari, seorang petani membawa seekor angsa ke rumahnya. Keesokan paginya, ia terkejut mendapati angsa tersebut mengeluarkan sebutir telur emas.
“Angsa ini luar biasa,” pikir petani. Ia segera membawa telur emas itu ke pasar dan menjualnya kepada seorang pedagang emas. Pedagang itu memastikan telur tersebut adalah emas murni dan membayarnya dengan harga tinggi.
Sejak saat itu, setiap hari angsa tersebut menghasilkan satu telur emas, sehingga petani pun menjadi semakin kaya. Dalam waktu singkat, ia telah mengumpulkan belasan telur emas. Namun, rasa puas tidak pernah hadir dalam hati petani.
“Aku ingin lebih kaya, dan angsa ini harus menghasilkan lebih banyak telur setiap hari supaya aku bisa cepat kaya,” pikirnya.
Angsa pun mulai menghasilkan lebih banyak telur emas dalam sehari, tetapi petani tetap merasa belum cukup. Keserakahannya semakin memuncak.
“Aku tidak bisa terus menunggu hari demi hari. Jika aku menyembelih angsa ini, aku pasti bisa mengambil semua emas yang ada di dalam tubuhnya,” gumamnya.
Akhirnya, petani itu menyembelih angsa. Namun, ia terkejut ketika tidak menemukan satupun telur emas di dalam tubuh angsa. Semua harapannya hancur dalam sekejap.
Kini, petani hanya bisa menyesali tindakannya. Karena keserakahan, ia telah kehilangan angsa yang memberinya kekayaan. Jika saja ia bersabar dan tidak menyembelih angsa itu, ia masih bisa menikmati telur emas setiap hari. Itulah akibat dari sifat tamak.
3. Bawang Putih dan Bawang Merah
Pada zaman dahulu, hiduplah dua saudara tiri bernama Bawang Putih dan Bawang Merah. Ibu kandung Bawang Putih meninggal saat ia masih bayi, sehingga ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan yang memiliki anak bernama Bawang Merah.
Tak lama kemudian, ayah Bawang Putih juga meninggal dunia. Sejak saat itu, kehidupan Bawang Putih berubah menjadi sangat menyedihkan. Ia dipaksa mengerjakan semua pekerjaan rumah, termasuk mencuci pakaian, sementara Bawang Merah dan ibu tirinya hanya bersantai.
Suatu hari, ketika sedang mencuci pakaian, salah satu baju milik ibu tirinya hanyut terbawa arus. Bawang Putih kebingungan dan berusaha mencarinya hingga bertemu dengan seorang nenek.
Nenek itu berkata ia menemukan baju yang hanyut dan bersedia mengembalikannya, tetapi dengan satu syarat: Bawang Putih harus membantu nenek tersebut menyelesaikan pekerjaan rumah. Bawang Putih setuju dan dengan tekun membantu sang nenek.
Setelah semua pekerjaan selesai, nenek itu mengembalikan baju ibu tirinya dan memberinya hadiah. Ia diminta memilih salah satu dari dua labu—satu besar dan satu kecil. Bawang Putih memilih labu yang kecil. Ketika dibawa pulang dan dibuka, labu itu ternyata berisi perhiasan yang sangat banyak.
Berharap mendapatkan hal yang sama, keesokan harinya Bawang Merah berpura-pura menghanyutkan pakaiannya. Ia juga bertemu dengan nenek yang sama dan memilih labu besar. Namun, saat dibuka di rumah, labu tersebut ternyata berisi ular yang menakutkan.
Peristiwa itu menyadarkan Bawang Merah dan ibunya bahwa keserakahan dan perlakuan buruk mereka terhadap Bawang Putih adalah kesalahan besar. Mereka pun meminta maaf kepada Bawang Putih dan berjanji untuk berubah.
4. Gadis Penjual Korek Api
Gadis kecil itu bernama Meri. Ia merasa sangat sedih setelah kehilangan neneknya, sehingga kini ia hanya tinggal bersama ayahnya.
Sayangnya, ayah Meri adalah orang yang malas dan enggan bekerja, sehingga mereka sering kekurangan uang untuk membeli makanan. Ketika musim dingin tiba, Meri terpaksa keluar rumah untuk menjual korek api demi membantu memenuhi kebutuhan mereka.
Meskipun pakaian Meri tipis dan cuaca sangat dingin, ia tidak menyerah. Sayangnya, selama beberapa hari, korek apinya belum juga terjual. Saat malam semakin larut, Meri duduk di depan sebuah toko, berusaha bertahan dari rasa lapar dan dingin yang menusuk.
Karena tidak tahan kedinginan, Meri akhirnya menyalakan korek api untuk menghangatkan tangannya. Satu per satu korek apinya habis, hingga akhirnya ia pingsan akibat kedinginan.
Keesokan paginya, warga menemukan Meri tergeletak tak sadarkan diri. Mereka merasa menyesal karena tidak membeli korek apinya, yang mungkin bisa membantunya bertahan.
5. Putra Mahkota Amat Mude
Di Negeri Alas, hiduplah seorang raja yang bijaksana bersama permaisuri dan anaknya yang bernama Amat Mude. Namun, belum genap setahun usia Amat Mude, sang raja meninggal dunia. Posisi raja pun diambil alih oleh Pakcik Amat Mude, yang dikenal sebagai Raja Muda. Tanpa diduga, Raja Muda justru mengusir Amat Mude dan ibunya ke hutan.
Seiring berjalannya waktu, Amat Mude tumbuh dewasa. Ia menghabiskan waktunya dengan memancing ikan di sungai dan menjual hasil tangkapannya kepada seorang sahabat ayahnya yang kaya. Ternyata, di dalam ikan-ikan tersebut terdapat emas murni, yang membuat Amat Mude dan ibunya menjadi kaya raya berkat penemuan tersebut.
Kabar tentang penemuan itu sampai ke telinga Raja Muda. Ia kemudian memerintahkan Amat Mude untuk pergi memetik kelapa gading yang konon bisa mengobati penyakit istri Raja Muda. Kelapa gading tersebut berada di sebuah pulau yang dihuni oleh binatang buas.
Dengan penuh ketulusan, Amat Mude berangkat untuk memenuhi perintah Raja Muda. Saat tiba di pulau tersebut, ia bertemu dengan ikan besar, Raja Buaya, dan seekor Naga besar yang membantunya menemukan kelapa gading tersebut.
Tiba-tiba, saat ia berhasil memetik kelapa gading, terdengar suara perempuan yang berkata, “Siapa pun yang berhasil memetik kelapa gading ini, dia akan menjadi suamiku.” Perempuan itu adalah Putri Niwer Gading, yang sangat cantik. Amat Mude pun menikahi Putri Niwer Gading.
Akhirnya, Amat Mude dan Putri Niwer Gading kembali ke istana, di mana Amat Mude dinobatkan sebagai Raja Negeri Alas oleh Raja Muda.
Membacakan dongeng sebelum tidur memberi manfaat besar bagi anak-anak, seperti meningkatkan imajinasi, mengajarkan nilai moral, dan mempererat hubungan dengan orangtua. Setiap dongeng mengandung pesan yang membantu anak memahami kehidupan, seperti kesabaran dan kejujuran. Dengan rutinitas ini, anak-anak dapat tumbuh dengan pemahaman yang lebih baik tentang dunia sekitar mereka. (Berbagai sumber/Z-3)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/721674/5-dongeng-anak-yang-menarik-sebagai-pengantar-tidur