Emporio.my.id-
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan formulasi penerapan skema blending atau campuran untuk penyaluran subsidi BBM tengah memasuki tahap finalisasi.
Skema pertama adalah bantuan langsung tunai (BLT) agar bisa menjaga daya beli masyarakat. Kedua, subsidi langsung pada barang seperti yang sudah berjalan.
“Formulasinya (skema blending) sudah hampir final. Kita mesti butuh satu-dua exercise lagi yang masih kita butuhkan untuk memastikan bahwa penerima pengalihan sebagian itu tepat sasaran,” ucap Bahlil saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Jumat (13/12).
“Betul, blending. Insya Allah blending,” imbuhnya.
Bahlil juga menyampaikan saat ini daftar penerima subsidi BBM diusahakan menjadi data tunggal yang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
“Sekarang BPS lagi validasi data lagi untuk bisa betul-betul yang menerima itu yang berhak,” tuturnya.
Basis data tunggal itu akan menggabungkan seluruh basis data kependudukan yang ada, seperti Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), data PLN, hingga data Pertamina.
“Satu minggu ini paling terakhir, karena kan data selama ini enggak satu ya. Antara kementerian A, B, PLN, Pertamina, data kan berubah-ubah. Maka kita minta mulai sekarang datanya satu, supaya bisa jadi rujukan buat semua tentang siapa saja yang menerima bantuan atau yang berhak menerima subsidi tunai,” tuturnya.
Bahlil sempat mengungkap bahwa pengumuman terkait skema campuran itu akan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Namun, Bahlil belum membeberkan kapan pengumuman itu dilakukan.
“Skemanya ini kemungkinan besar itu blending. Blending antara ada subsidi barang dan sebagian subsidi BLT. Kenapa ini kita lakukan? Agar di samping memang kita menggairahkan daya beli masyarakat, kita juga ingin memastikan bahwa yang menerima ini betul-betul tepat sasaran,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Pancoran, Jakarta, Rabu (27/11), seperti dilansir detikfinance.
“Ini bagian dari strategi agar saudara-saudara kita begitu terjadi pergeseran subsidi, ini kan subsidi-nya nggak dicabut, ini kan cuma bergeser saja. Angkanya, volumenya semua sama. Supaya apa? Ada keadilan. Ini dalam rangka Bapak Presiden Prabowo ingin memastikan, bahwa yang berhak menerima itu adalah masyarakat yang berhak,” terangnya.
(del/rzr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241213182816-85-1177187/bahlil-ungkap-skema-blending-subsidi-bbm-hampir-final