Emporio.my.id-
Jakarta –
Bakmi Acang merupakan pilihan bakmi ayam populer di Jakarta Barat. Tempat makan bakmi ini dirintis Pak Acang sejak 1969 dengan harga awal bakmi kurang dari Rp 50 perak semangkuk!
Bakmi Acang bisa disambangi di Jalan Dr. Susilo III Nomor 14, Grogol. Tempat makan ini buka mulai pukul 06.30 sehingga jadi spot sarapan favorit warga Jakarta Barat.
Bersantap di sini serasa nostalgia dengan suasana khas rumahan yang sederhana dan nyaman. Di dinding-dindingnya terpajang foto keluarga sang pemilik hingga ornamen khas China.
Popularitas Bakmi Acang cukup tinggi di media sosial. Sebab banyak food vlogger dan pencinta bakmi mengunggah momen santap memuaskan saat di sini.
Racikan bakmi ayamnya disebut halal dengan topping ayam kampung yang memuaskan. Namun, jauh sebelum terkenal seperti sekarang, perjalanan Bakmi Acang tidaklah muda.
Kepada detikfood (26/11/2024), pemilik Bakmi Acang yaitu Acang mengungkap usahanya bermula tahun 1969. Awalnya ia jualan bakmi keliling pakai gerobak di sekitar Jalan Dr. Susilo.
Setelah itu, tahun 1973, gerobak Pak Acang mulai ‘mangkal’ di garasi rumah. Di sinilah ia menghabiskan waktu lama untuk jualan bakmi, yaitu hampir 30 tahun.
Baru kemudian lokasi Bakmi Acang pindah ke tempat sekarang pada tahun 2003. Usahanya di sini dikelola salah satu anaknya. Mereka tinggal di lantai atas, sementara bagian bawahnya difungsikan sebagai tempat usaha.
Harga bakmi ayam mulai dari Rp 50 perak
|
Seolah bernostalgia, Acang mengingat kembali masa-masanya merintis usaha ini. Dahulu ketika jualan di gerobak, harga seporsi bakminya belum sampai Rp 50 perak.
Lalu ketika dijual di garasi, sekitar tahun 1970-an, barulah harganya naik menjadi Rp 100 perak. “Terus perlahan naik lagi harganya. Ya lama-lama nggak berasa,” kata Acang.
Kini harga semangkuk bakmi ayam polos di tempatnya Rp 42 ribu. Jika pesan dengan topping seperti bakso, suikiaw, dan pangsit, harganya Rp 60 ribu.
Tak mengherankan jika bakmi di sini juga disebut bakmi sultan karena harganya cukup tinggi. Menanggapi hal ini, Acang mengaku santai.
“Ada orang bilang, mahal nih mie di sini. ‘Gue mesti nabung dulu kalau mau makan mie di tempat lu’,” ujar Acang menirukan kata-kata beberapa pelanggannya.
Namun ia tetap yakin bakminya tetap disukai di pasaran. Ia berani mematok harga cukup tinggi karena memang jaminan kualitas bahan dan rasa yang jempolan.
“Ya itu lah jaminan kita. Yang penting enak,” ujar pria 76 tahun ini. Mengenai resepnya, ia mendapatkan ilmu membuat bakmi dari orang tua.
Sehari habiskan 25 kg bakmi dan 50 ekor ayam kampung
|
Acang menggunakan bakmi buatan sendiri (homemade) untuk usahanya. Bakmi dibuat tanpa bahan pengawet dengan bahan hanya tepung, garam, dan telur.
Pak Acang menggunakan telur bebek sehingga rasa bakmi bakal lebih gurih dan legit. Dalam sehari ia bisa mengolah 1 bal atau 25 kg adonan bakmi untuk memenuhi permintaan.
Ayam kampung yang merupakan topping spesial bakmi di sini juga dipakai dalam jumlah banyak. Dalam sehari bisa Bakmi Acang bisa mengolah 40-50 ekor ayam kampung.
Ayam direbus sekitar 1 jam hingga mengeluarkan sari-sari kaldu. Setelah itu dagingnya dipakai untuk topping bakmi, bisa pilih dada atau paha.
Jenis ayam kampung yang dipakai juga spesifik. “Pakai ayamnya yang sudah bertelur, jadi isinya ada. Dagingnya ada gitu,” ujar Acang lewat sambungan telepon.
Keunikan makan bakmi pakai selada
|
Saat makan bakmi ayam di sini, kamu akan disuguhi pelengkap istimewa berupa daun selada. Tekstur daun selada yang renyah memberikan sensasi segar dan unik saat menyantap bakmi ayam.
Diakui Pak Acang, ide penambahan daun selada berasal dari pelanggan dan menantunya. Alhasil jadi keunikan tersendiri juga.
Selain itu, bakmi ayam juga tetap dilengkapi taburan daun bawang. Sehingga aroma dan rasanya tetap aromatik.
Bakmi Ayam Acang punya cabang di BSD dan terkait dengan bakmi populer lain di Jakarta Barat. Baca halaman selanjutnya.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7663018/bakmi-acang-dijual-sejak-1969-dari-rp-50-perak-hingga-rp-60-ribu-semangkuk