Emporio.my.id-
KELENJAR paratiroid adalah kelenjar yang menghasilkan hormon paratiroid, yang berperan penting dalam mengatur kadar kalsium dalam darah. Meskipun ukurannya kecil seperti kacang polong, kelenjar ini memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan kalsium dan fosfor dalam tubuh.
Gangguan pada kelenjar paratiroid, seperti hipoparatiroidisme, dapat berdampak serius pada kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Apa Itu Hipoparatiroidisme?
Hipoparatiroidisme adalah kondisi yang terjadi akibat kekurangan hormon paratiroid, yang bertugas mengatur kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan hipokalsemia (kadar kalsium rendah) dan hiperfosfatemia (kadar fosfat tinggi).
Beberapa penyebab hipoparatiroidisme meliputi:
- Efek samping operasi pada leher, misalnya pada operasi tiroid dan operasi kanker leher atau kanker tenggorokan
- Penyakit autoimun, di mana tubuh memproduksi antibodi yang melawan jaringan paratiroid itu sendiri (hipoparatiroidisme autoimun)
- Lahir tanpa kelenjar paratiroid atau memiliki kelenjar paratiroid dengan fungsi yang terganggu (hipoparatiroid herediter), misalnya pada sindrom DiGeorge
- Kadar magnesium dalam darah rendah (hipomagnesemia)
- Terapi radiasi untuk kanker wajah atau kanker leher
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala hipoparatiroidisme bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, meliputi:
- Kesemutan di jari tangan, kaki, atau sekitar bibir.
- Kram atau nyeri otot.
- Gangguan emosional, seperti depresi atau kecemasan.
- Rambut kering, kulit kasar, dan kuku rapuh.
- Pada anak-anak seperti keterlambatan pertumbuhan gigi, gangguan perkembangan intelektual, dan pertumbuhan terhambat.
Gejala-gejala ini sering kali tidak disadari, sehingga pemeriksaan rutin sangat penting, terutama bagi individu dengan riwayat operasi leher atau penyakit autoimun.
Pemeriksaan untuk Deteksi Dini
Untuk mendiagnosis hipoparatiroidisme, dokter biasanya melakukan serangkaian tes, seperti:
- Tes darah untuk mengukur kadar kalsium, fosfor, dan hormon paratiroid.
- Tes urine untuk mendeteksi kelebihan kalsium.
- CT scan atau MRI leher untuk memeriksa kelainan struktural.
- Pemeriksaan genetik jika diduga ada kelainan bawaan.
Kadar normal kalsium darah adalah 8,5–10,5 mg/dL, sedangkan hormon paratiroid normal berkisar antara 10–65 ng/L. Nilai yang menyimpang dapat menunjukkan adanya gangguan.
Dampak dan Komplikasi
Tanpa penanganan yang tepat, hipoparatiroidisme dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Gangguan ginjal, termasuk batu ginjal dan gagal ginjal.
- Gangguan jantung, seperti aritmia atau gagal jantung.
- Gangguan otak, akibat penumpukan kalsium yang memengaruhi keseimbangan dan fungsi neurologis.
- Katarak, yang disebabkan oleh rendahnya kadar kalsium.
- Stunting pada anak-anak, akibat gangguan metabolisme mineral.
Pencegahan dan Pengobatan
Untuk mengurangi risiko hipoparatiroidisme dan mencegah komplikasi, langkah-langkah berikut dapat diambil:
- Konsumsi makanan tinggi kalsium, seperti susu dan sayuran hijau, serta batasi makanan tinggi fosfor, seperti daging merah dan keju keras.
- Suplemen kalsium, vitamin D, atau magnesium, sesuai anjuran dokter.
- Olahraga rutin untuk menjaga kesehatan tulang.
- Hindari alkohol dan rokok, yang dapat memengaruhi keseimbangan mineral tubuh.
- Pengobatan seumur hidup dengan pemantauan rutin untuk menjaga kadar kalsium dan fosfor tetap seimbang. Dalam kondisi akut, infus kalsium mungkin diperlukan untuk mengatasi gejala berat.
Hipoparatiroidisme adalah gangguan yang memerlukan perhatian khusus karena dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan. Mengenali gejala, menjalani pemeriksaan rutin, dan menjaga pola hidup sehat merupakan langkah penting untuk mencegah komplikasi. Jika mengalami gejala atau memiliki risiko gangguan kelenjar paratiroid, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat. (Kemenkes/P-5)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/humaniora/725456/deteksi-dini-hipoparatiroidisme-kunci-mencegah-komplikasi-serius