Emporio.my.id-
Mimika, CNN Indonesia —
PT Freeport Indonesia (PTFI) mengklaim menggelontorkan dana US$200 ribu atau Rp3,17 miliar (kurs Rp15.868 per dolar AS) per hektare (ha) untuk mereklamasi lahan tambang eks Grasberg.
Biaya itu di luar yang digelontorkan Freeport untuk memitigasi dampak sosial, ekonomi dan juga lingkungan yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan di areal tambang tersebut yang jumlahnya mencapai US$370 juta per tahun.
Manager Engineering Grassberg Earth Works PT Freeport Indonesia Sena Indra Wiraguna mengatakan beban besar itu ditanggung dengan beberapa tujuan.
Salah satunya, melaksanakan komitmen kuat Freeport dalam menjaga lingkungan.
“Itu komitmen kami untuk comply terhadap lingkungan,” katanya di Grasberg Site, Mimika, Papua Tengah, Selasa (10/12).
Selain itu, reklamasi juga dilakukan demi alasan keamanan.
Data Freeport, aktivitas pertambangan di Grasberg menimbulkan lubang tambang sedalam 1,3 kilometer.
Pada 2017 lalu, lubang tambang itu sempat erosi yang mengakibatkan 49 ribu ton tanah di bekas kalian tambang Grasberg longsor.
Longsoran berpotensi membahayakan aktivitas pertambangan bawah tanah Freeport.
Ia mengklaim reklamasi yang dilakukan oleh Freeport sekarang ini telah menunjukkan perkembangan yang menggembirakan.
Dari sisi luasan saja misalnya, untuk target 65 hektare yang ditetapkan tahun ini, sudah tercapai Oktober kemarin.
Dengan pencapaian itu, Freeport sejauh ini sudah mereklamasi lahan tambang eks Grasberg seluas 572 hektare.
Selain dari sisi luasan, keberhasilan reklamasi juga bisa dilihat dari tingkat erosi yang sekarang kurang dari 1 ton per hari.
(agt/sfr)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241210195655-85-1175949/freeport-gelontorkan-rp317-m-per-ha-reklamasi-tambang-eks-grasberg