Nasional

Galaksi Kilauan Kunang-Kunang Petunjuk Baru tentang Evolusi Bima Sakti dari Alam Semesta Awal

Emporio.my.id-

Galaksi Kilauan Kunang-Kunang: Petunjuk Baru tentang Evolusi Bima Sakti dari Alam Semesta Awal
Teleskop JWST berhasil menemukan Galaksi Kilauan Kunang-Kunang, galaksi relik dari awal alam semesta yang memberikan gambaran bagaimana Bima Sakti  terbentuk. ( NASA, ESA, CSA)

SEBUAH galaksi relik telah ditemukan dari awal alam semesta, mengungkap petunjuk baru tentang bagaimana galaksi kita sendiri, Bima Sakti, mungkin terlihat miliaran tahun yang lalu.

Dalam gambar-gambar terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) milik NASA, galaksi tersebut tampak seperti busur panjang yang terdistorsi, dipenuhi gugusan bintang yang menyerupai sekumpulan kunang-kunang pada malam musim panas. Penampilan yang memukau ini membuat struktur kosmik ini dijuluki “Galaksi Kilauan Kunang-Kunang”.

Dengan menggunakan pemodelan komputer, para peneliti “menimbang” galaksi ini dan menunjukkan massanya mirip dengan massa Bima Sakti pada tahap perkembangan yang sama, yakni 600 juta tahun setelah Big Bang. Menurut pernyataan dari NASA, galaksi-galaksi lain yang ditemukan pada periode waktu serupa memiliki massa yang jauh lebih besar.

“Saya tidak menyangka akan mungkin untuk mengamati sebuah galaksi yang ada begitu awal di alam semesta dengan begitu banyak komponen yang berbeda, apalagi menemukan bahwa massanya mirip dengan galaksi kita saat masih dalam proses pembentukan,” ujar Lamiya Mowla, salah satu penulis utama studi ini dan asisten profesor di Wellesley College, Massachusetts. “Banyak sekali yang terjadi di dalam galaksi kecil ini, termasuk berbagai fase pembentukan bintang.”

Dengan bantuan fenomena alami yang dikenal sebagai gravitational lensing (lensa gravitasi), di mana objek di latar depan bertindak sebagai kaca pembesar, JWST berhasil mengungkap Galaksi Kilauan Kunang-Kunang memiliki dua galaksi pendamping yang bersama-sama membentuk Gugus Galaksi MACS J1423. Menurut pernyataan tersebut, kedua galaksi pendamping ini memiliki pengaruh besar pada bagaimana Galaksi Kilauan Kunang-Kunang membentuk dirinya dan membangun massa seiring waktu.

“Kebanyakan galaksi lain yang ditunjukkan JWST tidak diperbesar atau diregangkan, sehingga kita tidak dapat melihat ‘batu bata’ pembangunnya secara terpisah,” ujar Mowla. “Dengan Kilauan Kunang-Kunang, kita menyaksikan sebuah galaksi yang sedang disusun satu demi satu.”

Berdasarkan penampilan galaksi yang memanjang dan terdistorsi, para peneliti berhasil mengidentifikasi 10 gugus bintang yang berkelap-kelip secara terpisah, yang menjadi sumber utama cahaya dari galaksi tersebut. Gugus bintang ini ditampilkan dalam berbagai gradasi warna merah muda, ungu, dan biru dalam gambar baru JWST. Ini menunjukkan tahapan-tahapan berbeda dalam pembentukan bintang, menegaskan evolusi galaksi yang bertahap.

“Galaksi ini memiliki populasi gugus bintang yang beragam, dan sungguh luar biasa bahwa kita dapat melihat mereka secara terpisah pada usia awal alam semesta seperti ini,” ujar Chris Willott, salah satu penulis studi dan peneliti dari Pusat Penelitian Astronomi dan Astrofisika Herzberg, Dewan Penelitian Nasional Kanada. “Setiap kelompok bintang sedang mengalami fase pembentukan atau evolusi yang berbeda.”

Galaksi Kilauan Kunang-Kunang akan terus berevolusi seiring dengan orbit dua galaksi pendamping yang berdekatan. Selama setiap perlintasan, interaksi tersebut menyebabkan lebih banyak gas mengembun dan mendingin untuk membentuk gugus bintang baru. 

Interaksi ini tidak hanya membantu Galaksi Kilauan Kunang-Kunang tumbuh dan mendapatkan massa, tetapi pada akhirnya bisa menyebabkan kehancuran dua galaksi yang lebih kecil itu, yang mungkin akan bergabung dalam merger galaksi — dan para peneliti mengatakan kita mungkin sedang menyaksikan aksi ini secara langsung, berkat kemampuan canggih dari JWST. (Space/Z-3)

Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/teknologi/726885/galaksi-kilauan-kunang-kunang-petunjuk-baru-tentang-evolusi-bima-sakti-dari-alam-semesta-awal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *