Emporio.my.id-
ANGGOTA Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) Hendri Saparini menilai keberadaan pinjaman daring (pindar) di Indonesia sangat penting. Pasalnya, kebutuhan pendanaan UMKM yang hingga 2026 masih mencapai Rp4.300 triliun.
“Sementara kemampuan suplainya ini baru Rp1.900 triliun. Artinya memang ada gap yang sangat luar biasa yang harus dipenuhi karena lembaga jasa keuangan konvensional itu belum bisa menyiapkan itu, ada Rp2.400 triliun. Jadi tidak ada alasan semestinya untuk mengatakan pindar tidak penting,” katanya dalam Press Briefing Catatan Akhir Tahun IFSoc 2024 yang digelar secara daring, Kamis (19/12).
Kinerja industri fintech dinilainya juga cukup baik saat ini. Salah satu parameternya, TWP90 yang masih rendah.
TWP90 merupakan singkatan dari tingkat wanprestasi atau kelalaian penyelesaian kewajiban yang tertera dalam perjanjian pendanaan di atas 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.
TWP90 insudtri fintech pada Desember 2023 tercatat 2,93%, kemudian pada September 2024, TWP90 tercatat 2,38%.
“Mudah-mudahan ini bisa meyakinkan kita bahwa industri baru ini perlu kita siapkan karena dibutuhkan oleh masyarakat,” tuturnya.
Pengembangan pindar, sambungnya, juga sejalan dengan upaya pemerintah yang mendorong penyaluran pembiayaan untuk UMKM.
“Kita mesti meyakini bahwa ini penting sekali untuk menyiapkan berbagai kebijakan agar terselenggara pelayanan yang sangat dibutuhkan masyarakat dan UMKM,” sebutnya.
Per September 2024, ada 98 perusahaan pindar resmi yang terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ke-98 perusahaan itu beroperasi secara legal dengan jaminan layanan memenuhi standar hukum dan perlindungan konsumen, sehingga mengurangi risiko penipuan, bunga yang sangat tinggi, atau praktik tidak etis lainnya. (E-2)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://mediaindonesia.com/ekonomi/727702/pindar-jadi-solusi-pembiayaan-umkm-