Emporio.my.id-
Investasi menjadi salah satu cara bagi masyarakat untuk mengumpulkan dana demi masa depan. Namun, di tengah banyaknya instrumen investasi, masih banyak masyarakat yang bingung untuk memilih.
Apalagi tak semua instrumen investasi aman dan menguntungkan. Jika tidak teliti memilih, niat menabung malah justru bisa jadi buntung.
Tapi tak perlu khawatir, perencana keuangan menyarankan ada instrumen investasi bisa dikoleksi.
Di tengah konflik Timur Tengah (Timteng) yang berkepanjangan dan kemenangan Donald Trump sebagai Presiden terpilih AS, emas dan kripto bisa menjadi pilihan.
Emas
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan emas jadi pilihan tepat di tengah konflik Timteng yang belum terlihat ujungnya.
“Investor kemudian mencari asset yang lebih aman alias safe haven, dan pilihan tersebut adalah emas. Maka tidak heran ketidakpastian kondisi politik dan ekonomi tersebut mendorong harga emas menjadi naik,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Walaupun sebetulnya bila melihat data, pasca terpilihnya Trump justru harga emas itu melemah setelah reli panjang sejak sebelum pemilu AS.
Namun sebagai aset safe haven dan investasi jangka panjang, ditambah dengan janji kampanye Trump terkait pajak dan tarif, maka dapat memicu defisit dan inflasi yang lebih tinggi.
“Sehingga membuat emas tetaplah menjadi pilihan menarik sebagai asset lindung nilai inflasi,” kata Andi.
Kripto
Menurut Andi, kripto juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang dipilih saat Trump kembali memenangi kontestasi AS. Sebab, pemerintahannya akan sangat memberikan karpet merah pada instrumen investasi tersebut.
Hal ini terbukti pada periode pertama pemerintahannya, Bitcoin pernah mengalami kenaikan harga hingga 3000 persen.
“Pada suatu kesempatan (Trump pernah) berjanji untuk menjadikan AS sebagai ‘ibu kota kripto di planet ini dan kekuatan super bitcoin dunia’. Hal ini tentu membuat pasca Trump terpilih sebagai presiden AS, perdagangan kripto menjadi sangat bergairah dan membentuk all time high. Sehingga kripto bisa menjadi alternatif menarik bagi para investor agresif untuk mengembangkan uangnya,” jelasnya Andi.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Sebelum berinvestasi pada emas dan kripto ada sejumlah hal yang harus diperhatikan.
1. Plus Minus Investasi Emas dan Kripto
Andi mengatakan sisi plus dari emas adalah cocok bagi investor dengan berbagai macam karakter kemampuan menerima resiko. Untuk jangka panjang dan sebagai asset lindung nilai, emas bisa diandalkan.
“Minusnya adalah pertumbuhan nilainya bisa tergantung pada situasi dan kondisi politik dan ekonomi global. Selain itu untuk bisa mendapatkan keuntungan, investor harus memastikan bahwa ketika menjual nilainya sudah harus lebih tinggi daripada harga belinya dahulu karena ada perbedaan harga jual dan beli,” terangnya.
Sedangkan, untuk kripto sendiri plusnya adalah volatilitasnya sangat tinggi dan tidak ada batasan auto reject atas maupun bawah. Selain itu, kripto bisa diperdagangkan di negara mana saja.
“Minusnya adalah asset investasi ini tidak memiliki underlying asset, sehingga pergerakan harganya benar-benar bergantung pada permintaan. Resiko nya yang sangat tinggi juga membuat asset ini sangat tidak cocok bagi mereka yang karakter nya bukan agresif,” jelasnya.
2. Besaran Investasi Emas dan Kripto
Untuk berinvestasi di emas, Andi mengatakan bisa dilakukan secara terjadwal tiap bulannya dari penghasilan yang diterima. Idealnya perlu menyisihkan 10 persen dari penghasilan bulanan.
Sedangkan, untuk kripto yang merupakan asset beresiko tinggi, sebelum masuk dan memulai berinvestasi, sebaiknya investasikan dulu 30-50 persen dari uang dingin.
“Tujuannya untuk kemudian amati dan rasakan dulu feel serta vibes yang ada di dunia kripto. Bila sudah semakin nyaman dengan dunia kripto, baru kemudian kita bisa kucurkan seluruh uang dingin kita untuk diinvestasikan disitu,” tegasnya.
3. Pahami Risiko Masing-masing
Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan setiap instrumen investasi ada masa-masa naik dan turunnya sesuai dengan kondisi perekonomian baik secara global maupun domestik. Hal ini tidak terlepas pada aset kripto maupun logam mulia.
“Kalau saat ini instrumen investasi ini menarik, karena memang dalam beberapa waktu terakhir nilainya cenderung mengalami kenaikan yang luar biasa. Namun hal ini tidak akan selalu demikian. Akan ada masanya juga nanti akan ada koreksi setelah kenaikan tajam dalam jangka pendek,” jelasnya.
Oleh sebab itu, sebelum memulai investasi emas atau kripto, ia menyarankan untuk memahami risiko masing-masing individu.
“Berkaca pada kondisi masa lalu, justru saat ini adalah saatnya bagi investor untuk memahami konsep diversifikasi aset investasi untuk mengantisipasi volatilitas aset apabila kita hanya terfokus pada satu jenis kelas aset,” imbuhnya.
4. Investasi Campuran
Apabila masih bingung, Budi menyarankan Anda untuk memadukan kedua instrumen investasi tersebut dengan yang lainnya yang sesuai dengan karakter dan risiko masing-masing.
“Padukan aset kripto dan emas dengan aset lainnya seperti misalnya instrumen saham, obligasi, properti, deposito dan tabungan. Sesuaikan proporsinya dengan tujuan investasi, karakter dan rencana jangka waktu investasi,” jelasnya.
Ia berharap masyarakat tidak hanya tergiur investasi dengan keuntungan besar tapi tidak sanggup dengan risikonya. Sehingga, instrumen investasi yang dipilih harus betul-betul terpercaya.
“Jangan hanya tergiur tren investasi, pastikan kita berinvestasi dari lembaga yang terdaftar dan diawasi lembaga yang berwenang sebagai langkah kehati-hatian untuk mendapatkan produk yang asli (untuk emas), serta proses investasi yang aman,” kata dia.
5. Kelompokkan Investasi yang Diambil
Menurut Budi, alangkah baiknya apabila Anda mendiversifikasikan aset untuk jangka panjang dalam tiga kelompok aset dengan karakteristik yang berbeda.
Pertama, aset untuk bertumbuh tinggi. Kedua, aset untuk defensif dan ketiga, aset untuk menciptakan pendapatan rutin.
“Paduan antara 3 jenis aset ini dapat membantu kita terhindar dari kekhawatiran dan menangkap potensi keuntungan optimal dari investasi kita. Istilahnya untuk tidak meletakkan telur dalam satu keranjang,” pungkasnya.
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20241129201549-83-1172246/rambu-rambu-investasi-emas-kripto-agar-tak-sekadar-fomo