Emporio.my.id-
Jakarta –
Sake diketahui sebagai minuman tradsional khas Jepang. Akhirnya, sake telah resmi diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, kemarin (5/12).
Pengakuan sake menjadi Warisan Budaya Takbenda ini dilakukan dalam pertemuan komite UNESCO di Luque, Paraguay. Pertemuan tersebut juga mengakui 44 budaya lain dari berbagai negara, seperti dikutip dari South China Morning Post (5/12).
Daftar ini tidak seperti Warisan Dunia UNESCO yang biasa mencakup situs penting bagi umat manusia, tetapi mengenai produk dan praktik dari berbagai budaya. Oleh karena itu, sake bisa masuk ke dalam daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO.
Pada pertemuan tersebut, Delegasi Jepang, Takehiro Kano, menyambut baik pengumuman tentag sake itu. Ia mengatakan, “Sake dianggap sebagai anugerah Tuhan dan penting untuk acara sosial budaya di Jepang.”
sake diakui Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO Foto: Getty Images/iStockphoto/
|
Takehiro Kano, Duta Besar Jepang ini juga menjelaskan sejarah hadirnya minuman alkohol khas Jepang itu. Sake telah menjadi bagian penting dari kehidupan bangsa Jepang sejak abad ke-8, mengutip The Guardian.
Diketahui dari Nrib Japan, kalau proses pembuatan sake ini mirip seperti halnya anggur dan bir yang melalui fermentasi ragi. Fermentasi ini menghasilkan alkohol dan CO2 dari gula. Pembuatan sake ini terbuat atas beras, koji, dan air, proses fermentasinya berlangsung selama 2 bulan.
Jika membandingkan sake dengan minuman alkohol lainnya, sake relatif lebih rendah kalori dan karbohidrat. Sake juga mengandung senyawa yang mendorong ketogenesis yang menjadikannya pilihan tepat banyak pelaku diet, mengutip Sake School of America.
Dengan pengakuan UNESCO ini, pemerintah Jepang berharap dapat mengembalikan citra sake seabgai minuman alkohol utama di Jepang. Selain itu, adanya pengakuan ini juga dapat mendukung minat beli pengolahan sake tradisional.
“Ini sangat berarti bagi negara Jepang dan masyarakatnya,” kata Kano. “Ini akan membantu memperbarui minat dalam pengolahan sake tradisional,” tambahnya.
sake diakui Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO Foto: Getty Images/iStockphoto/
|
Kini sake paling banyak diekspor ke Amerika Serikat dan China. Jumlahnya mencapai lebih 265 juta USD (sekitar Rp 4 miliar) per tahun, menurut Japan Sake and Shochu Makers Association.
(yms/odi)
Artikel ini merupakan Rangkuman Ulang Dari Berita : https://food.detik.com/info-kuliner/d-7674469/sake-diakui-sebagai-warisan-budaya-takbenda-oleh-unesco