Zulhas Yakin RI Bisa Swasembada Beras-Garam Sebelum 2027

Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menargetkan Indonesia mencapai swasembada beras, jagung, dan garam sebelum 2027, atau lebih cepat dari target Presiden Prabowo Subianto.

“Mudah-mudahan, ya insyaallah, sebelum 2027 kita bisa swasembada minimal beras, jagung, dan garam untuk konsumsi,” katanya dalam dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kamis (28/11).

Khusus untuk garam, ia mengatakan swasembada akan dikejar bisa tercapai tahun depan. Karena itu, ia mengatakan impor akan langsung dilarang pada 2025.

Nah, untuk mencapai target itu, pemerintah akan merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126 Tahun 2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional.

“Tahun depan kita tak boleh impor garam untuk konsumsi lagi. Itu diatur oleh Perpres 126. Jadi ini tanggung jawab yang besar,” katanya.

Ia mengatakan Prabowo ingin swasembada pangan bisa tercapai pada 2027. Tekad itu telah disampaikan Prabowo bahkan di gelaran KTT G20 Brasil dan KTT APEC Peru beberapa waktu lalu.

Karena itu, Zulhas mengatakan pemerintah akan bekerja keras agar target swasembada pangan bisa tercapai.

“Jadi waktu kita pendek sekali, besok kan sudah 2025, artinya dua tahun. Dalam kerja dua tahun ini, kami percaya, kami yakin, kami kerja keras semuanya,” imbuhnya.

Prabowo awalnya menargetkan RI bisa swasembada pangan pada 2028. Namun target itu dipercepat menjadi pada 2027.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan percepatan target itu disampaikan Prabowo saat menggelar rapat perdana usai pulang kunjungan kerja dari luar negeri selama beberapa hari belakangan ini.

Muzani mengatakan usai pulang kunjungan kerja dari luar negeri, Prabowo langsung menggelar rapat kabinet pada Senin (25/11) kemarin dan Selasa (26/11) usai pulang kunjungan luar negeri.

“Di (APEC) Peru beliau berkomitmen tentang swasembada pangan menjadi 2027. Itu artinya lebih cepat dari pidato sebelumnya,” ujar dia, Selasa kemarin.

[Gambas:Video CNN]

(fby/agt)